Sepeda motor yang satu ini ibarat satwa langka, perlu dilestarikan. Becak bermesin sepeda motor Birmingham Small Army (BSA) terancam punah, jumlahnya di dunia tak banyak. Di Inggris sendiri negara pembuat motor ini konon hanya tinggal 800 unit, dan di Australia 400 biji.
Sepeda motor merek Birmingham Small Arm (BSA) adalah kendaraan perang pabrikan Inggris yang diciptakan di tahun 1940-1960-an. Di Siantar, jumlahnya masih cukup banyak, sekitar seribu unit. Sebagian besar sudah dikomersilkan karena dirombak menjadi becak pengangkut orang. Hanya sebagian kecil yang dikoleksi para kolektor.
Mbah Lanang (67 tahun), sesepuhnya becak BSA dan seorang saksi sejarah becak BSA di Siantar kepada antarasumut.com, mengatakan, pada tahun 2006 yang lalu pemerintah kota Pematang Siantar, berusaha melenyapkan sepeda motor merek (BSA) ini dari situs sejarah kota Siantar.
“Padahal, di dunia ini, sepeda motor merek BSA yang masih tegar menjelajah jalanan hanya ada di Siantar,” katanya.
Ia menambahkan, kini di Siantar sudah bisa menciptakan sendiri onderdil untuk motor BSA. Ini bisa dilihat dengan berdirinya pabrik-pabrik mini motor BSA di Siantar salah satunya di Owners Motorcycle Siantar (BOM’S) Jalan RA Kartini.
“Becak BSA pun tegar menjelajahi jalanan di Kota Siantar dengan suara yang hingar-bingar,” ujarnya.
Menurut Mbah Lana, Pemerintah Kota Pematang Siantar, dinilai tidak peka terhadap keberadaan becak Siantar yang sudah menjadi ikon kota. “Mereka bukannya mau melestarikan keberadaan becak siantar ini, malah hampir membuat keberadaannya punah,” tambahnya lagi.
Ia berharap, becak siantar ini dikelola dengan baik, becak ini bisa menjadi kendaraan pariwisata bagi turis yang ingin datang ke Danau Toba mau pun mengunjungi obyek wisata sejarah di Kota Pematang Siantar. Sayangnya pemerintah kota masih belum menyadari potensinya.
Becak motor Siantar memang legendaris, kunjungan balasan ya ke blog saya
BalasHapus